Anggota DPR Bali meminta klub pantai mengadakan upacara adat setelah kembang api

03543-Badung-Pertemuan-di-Finns-Beach-Club-398780241

Jakarta – Finns Beach Club ramai saat umat Hindu merayakan ekor panjang. Orang Finlandia wajib merayakan Guru Piduka. Anggota DPD RI Bali Arya Wedakarna Suyasa (AWK) menjelaskan, pesta kembang api yang diselenggarakan pihak hotel pantai tersebut dinilai sebagai pelecehan terhadap Ida Sulinggih yang memimpin upacara keagamaan Hindu.

Ia pun meminta Finns Beach Club meminta maaf dan menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan upacara Guru Piduka. “Pertama-tama pihak Finlandia akan segera merayakan Guru Piduka dan meminta maaf tanpa syarat kepada Ida Sulinggih, panitia kerja Saudara Tegal Gundul dan desa adat Berawa. Ini semacam yadnya terhadap Ida Betara Baruna,” kata Arya dalam keterangannya. video yang diunggah ke akun TikTok miliknya, dilihat Selasa (22/10/2024). Selain upacara pengampunan, Arya mengatakan Finlandia juga punya undang-undang yang membatasi kembang api.

“Kembang api tidak lagi dapat dilakukan setiap hari. “Hanya seminggu dua kali, itupun harus izin dari komunitas budaya dan tim Polsek Kuta Utara,” ujarnya.

Aturan baru yang dibuat DPD RI terkait kembang api juga berlaku untuk semua beach club di Bali, tidak hanya Finlandia. “Larangan ini tidak hanya berlaku bagi warga Finlandia, tapi seluruh beach club di Bali. Peristiwa kebakaran harus sah dan tidak bisa dilakukan sembarangan,” tegas Arya. Finns Beach Club juga diminta berpartisipasi dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan memasang pencahayaan ramah lingkungan di pantai.

“Kami meminta Finlandia untuk berkontribusi terhadap pencahayaan berkelanjutan di tepi laut melalui program CSR. “Setiap perusahaan harus berdonasi ke desa dan daerah sesuai hukum,” tambah Arya.

Kasus Finns Beach Club ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi beach club lainnya untuk menghormati budaya dan tradisi setempat. “Kami ingin kasus ini diselesaikan secara hukum, agar seluruh water dance club di Bali mengetahui aturan terkait Tri Hita Karana, prinsip hidup harmonis antara manusia, alam, dan Tuhan,” kata legislator Bali itu.

“Kami ingatkan Bali akan terus sehat dan indah, apalagi stabil sebagai pulau wisata. “Ini penting bagi Bali untuk menjaga hubungan antara pariwisata dan budaya,” tutup Arya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *